2 Emiten Baru Resmi Tercatat di BEI, Harga Saham Lompat 35%

Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah pandemi Covid-19, minat perusahaan yang tetap melaksanakan penawaran umum perdana saham tetap tinggi. Pada hari ini, Rabu (15/4/2020) ada dua emiten yang melakukan seremoni pencatatan saham perdana secara virtual di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Keduanya adalah perusahaan yang bergerak di bisnis real estate, PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) sebagai emiten ke-25 dan perusahaan konsultan manajemen PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT) semiten ke-26 tahun ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyatakan, keputusan kedua perusahaan menjadi perusahaan publik adalah langkah strategis untuk melakukan engament dengan publik melalui penawaran umum perdana saham.

“Kedua perusahan diharapkan akan meningkat dari sizing dan performance dan berkontribusi bagi perekomian nasional,” kata Nyoman, Rabu (15/3/2020).

Saat debut perdana, saham Bumi Benowo Sukses Sejahtera terpantau menguat 35% ke posisi Rp 162 per saham dari harga penawaran Rp 120 per saham setelah ditransaksikan sebanya 21 kali dengan volume 441 ribu saham.

Perseroan menawarkan 1,3 miliar saham baru atau setara 27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga penawaran Rp 120 per saham. Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan meraih dana Rp 156 miliar.

Felix Soesanto, Direktur Utama Bumi Benowo mengatakan, dana dari hasil IPO sebesar 88% akan dipakai untuk membeli tanah seluas 58.719 m2 di Kebomas, Gresik, di Jawa Timur senilai Rp 130,61 miliar dan sisa dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja pengembangan usaha.

Sementara itu, saham Bhakti Multi Artha (BHAT) juga menguat 34,95% ke posisi Rp 139 per saham setelah ditransaksikan 9 kali dengan volume 501 ribu saham.

Bhakti Multi Artha menawarkan 2 miliar saham baru atau setara 40 persen saham dengan harga penawaran Rp 103 per saham. Dengan demikian, dari IPO ini, perusahaan meraih dana Rp 206 miliar.

Dana hasil IPO tersebut rencananya akan digunakan untuk meningkatkan modal pada entitas anak, PT Nasional Investindo Perkasa (NIP). Selanjutnya, NIP akan melakukan peningkatan modal di PT Asuransi Jiwa Nasional untuk penempatan investasi jangka panjang.


Sumber : Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia