SURABAYA (Suarapunliknews) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya menghadiri acara Ground Breaking Proyek Modifikasi Simpang Susun Romokalisari Jalan Tol Surabaya – Gresik, Jumat (9/10/2020). Akses jalan baru tersebut, memiliki panjang kurang lebih sekitar 1,6 kilometer dari Simpang Susun Romokalisari menuju Gelora Bung Tomo.
Acara yang digelar di lokasi proyek itu, dihadiri oleh Direktur Jendral (Dirjen) Bina Marga Dr. Ir Hedy Raharian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), prof, DR. Tech. Ir Danang Parikesit dan Direktur Utama PT Margabumi Matraraya, Yenny Shintawati.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menjelaskan, sebenarnya rencana awal Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang akan membangun jalan itu. Namun karena ada pandemi Covid-19, maka Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) akhirnya membantu membangun akses jalan baru. Menurut dia, jalan baru ini nantinya tidak hanya percepatan menuju GBT saja.
“Melainkan jalan percepatan menuju Surabaya – Gresik, Surabaya – Mojokerto juga. Waktu itu saya menghadap Bapak Presiden Jokowi untuk dibantu, alhamdhulillah,” kata Wali Kota Risma di sela sambutannya.
Karenanya, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama Kementerian PUPR, BPJT dan PT Margabumi Matraraya. Bagi Wali Kota Risma, saat ini yang paling penting adalah proses percepatan sehingga pada saat Piala Dunia mendatang, jalan tersebut sudah dapat beroperasi.
“Saya terima kasih sekali bapak ibu, matur nuwun. Nantinya,” ungkap dia.
Di kesempatan yang sama, Presiden UCLG ASPAC ini memaparkan, bahwa tahun 2021 Kota Surabaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Oleh sebab itu, Wali Kota Risma mempercepat pengerjaan berbagai persiapan Piala Dunia termasuk akses jalannya.
“Kemarin saat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali datang mengatakan stadion yang paling siap adalah di Kota Pahlawan. Karena kami berusaha memenuhi permintaan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Federation of International Football Association (FIFA),” urainya.
Sementara itu, Direktur Jendral (Dirjen) Bina Marga, Hedy Raharian menjelaskan, proyek yang ditargetkan rampung pada bulan Juli 2021 mendatang itu akan terus dipantau progres pembangunan dari hari ke hari. Bahkan dia menyatakan, akan intens berkunjung untuk memastikan kualitas pembangunan jalan tersebut.
“Jadi kami akan sering silaturahmi kualitas. Supaya warga nyaman dan menjamin kenyamanan dan keselamatan warga,” kata Hedy Raharian.
Senada dengan itu, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit menambahkan, yang menjadi fokus tidak kalah pentingnya adalah membentuk konektivitas yang dapat menghubungkan infrastruktur satu dengan yang lain.
“Atau infrastruktur dengan pengembangan wilayah kawasan-kawasan pengembangan lain. Misalnya stadion atau industri,” kata Danang.
Dari situ lah, pihaknya berharap poin penting dari pembangunan infrastruktur dapat memberikan banyak dampak untuk masyarakat.
“Termasuk dalam pembangunan jalan ini untuk memberikan dampak yang lebih besar terhadap masyarakat,” pungkasnya (q cox)
Sumber : https://suarapubliknews.net