SURABAYA, Jawa Pos – Desain konstruksi jalan layang atau flyover Teluk Lamong makin terlihat. Progres pengerjaan secara keseluruhan mencapai 95 persen. Pemasangan tiang pancang kini sudah sampai di titik akhir sambungan flyover. Titik tersebut nanti menjadi pertemuan jalan dari empat arah, yaitu Teluk Lamong, jalan lingkar luar barat (JLLB), gerbang tol Romokalisari 2, dan akses Gelora Bung Tomo (GBT).
Pengerjaan saat ini merupakan tahap II yang dimulai pada pertengahan Oktober 2020. ’’Tahap II ini panjangnya 450 meter, sedangkan yang sudah selesai 1,95 km dari tahap I,’’ ucap Masyaril, manajer konstruksi flyover Teluk Lamong. Pengerjaan tahap I selesai pada September 2020 dan sudah dilakukan uji beban.
Saat ini pemasangan tiang pancang dan girder telah rampung. Selanjutnya, pihaknya memasang slab dan parapet secara bertahap. Dia menyatakan bahwa slab yang terpasang mencapai 300 meter dari total 450 meter. Slab atau lantai beton menjadi salah satu lapisan untuk alas lalu-lalang kendaraan. ’’Sedangkan parapet atau pembatas jalan sekarang sudah sampai 140 meter dari 450 meter,’’ tutur Aril, sapaannya.
Pengerjaan tersebut terus dikebut untuk mengejar target penyelesaian awal Mei mendatang. ’’Sejak awal targetnya Mei. Jadi, kami optimistis bisa tepat waktu,’’ ujar pria berkacamata tersebut. Target itu juga meliputi pengaspalan dan pemasangan utilitas seperti PJU dan rambu-rambu jalan. Saat ini baru jalur tahap I yang diaspal.
Cuaca memang menjadi faktor penghambat. Hujan deras memaksa pengerjaan dihentikan sementara. ’’Biasanya bisa dikerjakan sampai malam. Sekarang sore sudah hujan,’’ katanya. Namun, pihaknya tetap optimistis dengan target yang dipancang.
Sumber : Jawa Pos